• Oct 05, 2021
• imin

Sapi perah merupakan salah satu sumber perternakan yang ada di desa Bocek. Untuk dapat menghasilkan sapi perah yang berkualitas kami bertemu langsung dengan salah satu pengurus pertenakan sapi perah yaitu Pak Toyo. Kandang sapi perah ini memiliki kapasitas untuk 20 ekor sapi. Kandang ini harus dingin jangan sampai kendang terasa panas, kalau sapi perah sampai kepanasan sapi bisa sakit. Menurut beliau dalam merawat sapi perah hal yang harus di perhatikan adalah kebersihaan, baik kebersihan kendang dan juga sapi. Beliu melakukan aktivitas tersebut setiap hari pada pagi hari. Pertama – tama beliau membuang kotoran sapi kemudian membersihkan karpet yang digunakan sapi setelah itu sapinya dimandikan. Saat membersihkan kandang sapi boleh di bawa keluar kendang tapi perlu di ingat kalau sapi perah tidak tahan terhadap panas jadi jangan terlalu lama di jemur di bawah terik matahari. Setelah dimandikan sapi kemudian di berikan makanan seperti comboran kemudian rumput kemudian pollard 1 ¼ Kg dan juga 2Kg jagung & singkong yang sudah dijadikan satu. Hal tersebut dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore. Untuk mengetahui kesehatan sapi beliau mengandalkan dokter untuk mengecek apakah sapi dalam kondisi sehat atau tidak. Apabila sapi mengalami linu dan lain sebagainya maka produksi susu sapi dapat tergangu oleh karena itu vitamin di campurkan ke air minum sapi. Untuk membuat sapi perah hamil dilakukannya metode suntik yang dilakukan oleh dokter. Sapi perah mengandung sekitar 9 bulan, anak yang dihasilkan ada yang 1 ekor dan ada yang 2 ekor. Kadang setelah 3/4 bulan barulah sapi bisa di buat hamil lagi. Setelah melahirkan susu sapi masih sedikit dan juga susu yang sedikit itu dikasihkan ke anak sapi. Setelah 1 minggu barulah susu sapi dapat di ambil dan di jual. Dalam 1 hari beliau bisa menghasilkan 15 liter susu sapi segar. Selain itu sapi perah juga memiliki manfaat lain yaitu kotorannya yang dapat digunakan untuk tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan subur.